Nasib negeri ini berbanding lurus dengan kemampuan kita menahan diri
Musim penerimaan siswa baru
tetanggaku sibuk nyari sekolahan untuk anaknya
demi masuk sekolah favorit
dengan tanpa malu si ibu koar-koar berapa duit yang dia keluarkan
untuk melicinkan jalan si anak yang sebenarnya nggak mampu
Musim penerimaan pegawai
sang ayah sudah menyiapkan segebung uang
agar anak menjabat di kursi yang bisa dibeli
Musim pemilihan
ada sibuk cari posisi jadi politisi
yang hanya tahu politik menghancurkan
menyingkirkan negarawan brilian
lihatlah jadinya negeri ini
dipimpin oleh orang-orang yang memaksakan diri
merasa mampu
cuma merasa saja.....(padahal enggak...)
akhirnya kebodohan mereka menghabiskan warisan
yang seharusnya untuk cucu dan cicit mereka
bagaimana mereka mengajarkan kejujuran pada anak-anak mereka
bila mereka tidak bisa jujur?
bagaimana mereka menasehati anak-anak mereka untuk tidak bohong
padahal mereka pembohong?
bagaimana mereka mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak mencuri?
padahal mereka memberi penghidupan keluarga mereka dengan mencuri.
menghabiskan setiap inci hutan demi mengisi pundi-pundi mereka sendiri
menandatangani perijinan membuka tambang harus pakai upeti...
mengijinkan kapal asing menghabisi seluruh ikan hingga nelayan lokal gigit jari
membekingi perusahaan asing yang mengeruk kekayaan negeri ini
kata mereka, cukup istigfar maka dosa akan terhapus (ada hadistnya neeh)
kata mereka hanya dengan sholat 4 rakaat sblm dan sesudah dhuhur maka neraka diharamkan menyentuh mereka. (ada hadistnya juga....)
kata mereka, kalo bisa bangun masjid maka nggak dosa kalo korupsi....(yg ini ngarang bangeddd)
bila kata mereka benar.....
bila kata mereka benar....
bila kata mereka benar....
???????????
kalaupun mereka benar ya Allah
jangan biarkan aku tergoda mengikuti mereka
jangan jadikan aku salah satu orang yang berbuat kerusakan di muka bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar